(ST, Jakarta, 29/3). Setelah menempuh perjalanan laut selama empat hari dengan mengangkut 452 prajurit TNI yang terdiri dari Detasemen-81 Gultor Kopasus TNI AD, Denjaka TNI AL dan Denbravo TNI AU serta pasukan pendukung, KRI Surabaya 591 melakukan lego jangkar di Pelabuhan Tanjung Beruas Malaysia, Minggu sore (28/03).
Latihan bersama antara TNI – ATM yang akan dilaksanakan dengan sandi Latihan Gabungan Bersama Malaysia – Indonesia Darat Samudera Angkasa (Latgabma Malindo Darsasa) 7 AB/2010.
Adapun materi latihan yang akan dilaksanakan, melakukan operasi secara bersama dalam rangka penanggulangan serangan Terorisme dan dampak dari bencana bagi kemanusiaan yang kemungkinan terjadi di wilayah kedua negara.
Menurut Perwira Penerangan latihan, Letda Sus. Santoso saat dihubungi Strategi Militer di Mnalaysia dirinya mengatakan, latihan ini dilaksanakan berdasarkan hasil keputusan sidang High Level Committe (HLC) ke-3 pada tanggal 10 Mei 2007 di Jakarta tentang persetujuan Direktif Malindo Latgabma Darsasa-7AB/2010.
Selanjutnya dirinya mengungkapkan, latihan gabungan bersama antara ATM dan TNI pada tahun ini bertujuan untuk melatih Combine Joint Task Forces – Counter Terorism (CJTF-CT) yang dibentuk dalam rangka meningkatkan kerjasama, saling pengertian dan profesionalisme diantara pasukan kedua ATM dan TNI beserta komponen lainnya.
Latihan Gabungan Bersama Malaysia-Indonesia rencananya akan dibuka secara langsung oleh Panglima ATM Jenderal Tan Sri Dato Sri Azizan Arifin bersama dengan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso pada tanggal 2 April 2010 mendatang di Malaysia.
Adapun menurut rencana, latihan ini akan digelar di tempat-tempat strategis yang berada di Malaysia seperti Everly Resort Hotel, Selat Malaka dan Bandara Batu Berendam (rstm.113).
Latihan bersama antara TNI – ATM yang akan dilaksanakan dengan sandi Latihan Gabungan Bersama Malaysia – Indonesia Darat Samudera Angkasa (Latgabma Malindo Darsasa) 7 AB/2010.
Adapun materi latihan yang akan dilaksanakan, melakukan operasi secara bersama dalam rangka penanggulangan serangan Terorisme dan dampak dari bencana bagi kemanusiaan yang kemungkinan terjadi di wilayah kedua negara.
Menurut Perwira Penerangan latihan, Letda Sus. Santoso saat dihubungi Strategi Militer di Mnalaysia dirinya mengatakan, latihan ini dilaksanakan berdasarkan hasil keputusan sidang High Level Committe (HLC) ke-3 pada tanggal 10 Mei 2007 di Jakarta tentang persetujuan Direktif Malindo Latgabma Darsasa-7AB/2010.
Selanjutnya dirinya mengungkapkan, latihan gabungan bersama antara ATM dan TNI pada tahun ini bertujuan untuk melatih Combine Joint Task Forces – Counter Terorism (CJTF-CT) yang dibentuk dalam rangka meningkatkan kerjasama, saling pengertian dan profesionalisme diantara pasukan kedua ATM dan TNI beserta komponen lainnya.
Latihan Gabungan Bersama Malaysia-Indonesia rencananya akan dibuka secara langsung oleh Panglima ATM Jenderal Tan Sri Dato Sri Azizan Arifin bersama dengan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso pada tanggal 2 April 2010 mendatang di Malaysia.
Adapun menurut rencana, latihan ini akan digelar di tempat-tempat strategis yang berada di Malaysia seperti Everly Resort Hotel, Selat Malaka dan Bandara Batu Berendam (rstm.113).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar