Selasa, 25 Mei 2010

BATALYON MEKANIS KONGA XXIII-D MENJADI TUAN RUMAH PERTEMUAN ENGINEER SUPPORT SERVICE UNIFIL

(S M 25/5) - Satuan Tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-D/ UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon ) atau yang lebih dikenal akrab dengan sebutan Indonesia Battalion (Indobatt) menjadi tuan rumah atas diadakannya pertemuan rutin Engineer Support Service UNIFIL, kemarin, Senin (24/5) di Mayon Indobatt UN Posn 7-1 Adshit Al-Qusayr.

Wakil Komandan Letkol Marinir Guslin didampingi oleh beberapa perwira staf menyambut dengan penuh keramahan dan kekeluargaan terhadap Chief of Force Engineering UNIFIL Letkol (INDBATT) Jitendra Singh beserta seluruh peserta rapat. Setelah diadakan kegiatan pokok kemudian melakukan briefing di ruang Mayon.

Dalam acara pertemuan tersebut, terlebih dahulu dilakukan pemaparan kegiatan pembangunan apa saja yang telah dilaksanakan dari setiap kontingen UNIFIL. Pada kesempatan paparan pertama, penjelasan oleh Turkish Engineer Construction Company UN Posn 2-4 tentang pembangunan sistem drainase kubu pertahanan (shelter) dan perbaikannya serta membangun kembali shelter yang rusak.

Paparan selanjutnya Sector East Engineering Branch. Dalam paparannya, dirinya menggambarkan secara gamblang konstruksi pembangunan jalan di daerah Ghajar yang telah terselesaikan sekitar 35%, dan sudah terselesaikannya sekitar 20% pendirian tembok perlindungan (T-Wall. Selain itu dirinya menjelaskan, tentang isu yang paling mendesak saat ini adalah penundaan pembangunan T-Wall diantara jalan utama Sektor Timur UNIFIL dengan cek poin pertama.


Hal ini akibat dari belum diadakannya pembersihan lokasi oleh Tim Penjinak Bom/ UXO dan dikhawatirkan masih banyaknya UXO atau ranjau yang tersebar di area tersebut. Hal ini ditanggapi secara serius oleh Letkol (INDBATT) Jitendra Singh yang memintakan agar segera ditindaklanjuti dengan mencari tahu siapa penduduk lokal pemilik lahan tersebut untuk segera diadakan klarifikasi.

Ikut dalam pemaparan berikutnya, 67th Engineer Bridge Regiment ( India Battalion) dan dalam pemaparannya menyampaikan, kesulitan-kesulitan yang ditemuinya di lapangan pada saat pelaksanaan konstruksi, terutama pemasangan kaca anti peluru untuk pos penjaga utama compound Indbatt, perlindungan mesin generator dengan T-Wall, renovasi akomodasi yang lama serta pembangunan tempat pencucian pakaian.

Menanggapi hal ini, Portuguese Multi Role Engineer Unit (Porteng) UN Posn 2-31 melaporkan stok bahan-bahan bangunan yang dimiliki dalam pembangunan mendatang. Bahan bangunan seperti pasir, batu kerikil, batu, T-Wall, besi, pipa, yang memerlukan pengajuan dari 4 bulan sebelumnya sehingga dapat terpenuhi kebutuhan pembangunan.

“Sesuai dengan apa yang selalu disampaikan oleh Force Commander bahwa secara pribadi beliau senantiasa mengikuti secara seksama kemajuan ataupun proses marking Blue-Line. Sebab dengan menyelesaikan proses ini akan menghilangkan potensial pelanggaran dan memberikan kontribusi bagi stabilitas daerah Lebanon Selatan. Sebab itu hal ini menjadi salah satu prioritas utama kita sesuai dengan mandat yang diemban”, ujar Chief of Force Engineering UNIFIL serius kepada peserta rapat.

Dalam evaluasinya, penyampaian pujian serta ungkapan terimakasih juga ditujukan kepada Belgium Battalion yang bersama-sama Portuguese Multi Role Engineer Unit (Porteng) telah memperlihatkan kerjasama yang baik dan sukses dalam melaksanakan tugas konstruksi apapun yang diperintahkan oleh pimpinan.

Dalam pertemuan rutin ini dipenuhi tanya-jawab, sanggahan maupun tanggapan dari seluruh peserta. Hadir dalam pertemuan ini adalah Itallbatt Engineering Officer, Frenchbatt, Turkish Engineer Construction Company (Turkcoy), Spainbatt, Indian Battalion, beberapa Civilian UNIFIL yang bergerak dibidang Engineering, Malaysia Contingent, Belgium Battalion, China Battalion, Ghana Battalion, Nepal Battalion, Sector East ESS Officer, Republic of Korea Battalion, Portuguese Multi Role Engineer Unit (Porteng) UN Posn 2-31, serta Sector West ESS Officer(rstm-113).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar