(SM, 22/4). Setelah melalui tahapan pemeriksaan kedatangan (Arrival Inspection) yang dilakukan oleh Tim COE (Contingent Owned Equipment) UNIFIL terhadap 13 unit kendaraan tempur “Anoa” produksi PT. PINDAD Indonesia beberapa waktu lalu, maka didapatkan sebuah hasil positif yang menyatakan bahwa seluruh kendaraan tempur tersebut siap operasional di jajaran UNIFIL. Kegiatan pemeriksaan yang dilaksanakan di Markas Satgas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-D/UNIFIL (Indobatt) UN POSN 7-1 Adshit Al Qusayr tersebut, dilaksanakan setelah seluruh materiil diterima secara lengkap oleh Indobatt.
Kesiapan operasional tersebut diraih setelah seluruh kendaraan tempur “Anoa” beserta senjata dan alat perlengkapan yang telah diterima oleh Indobatt telah memenuhi syarat operasional untuk melaksanakan tugas operasi pemeliharaan perdamaian. Dalam rangka mengetahui kesiapan operasional tersebut, maka tim pemeriksa COE melaksanakan pemeriksaan secara fisik dan detail terhadap setiap kendaraan tempur dan materiil pendukungnya. Sebagai contoh, pemeriksaan secara detail dilakukan untuk mengetahui apakah lampu kendaraan berfungsi dengan baik.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar dalam pelaksanaan tugas ke depan, setiap kendaraan tempur “Anoa” yang dioperasionalkan oleh Indobatt tidak akan menemukan kendala dan hambatan yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas pokok.
Dengan hasil positif yang telah diraih ini, maka setiap kendaraan tempur “Anoa” secara resmi akan diberikan plat nomor UNIFIL oleh pihak UNIFIL Transportation Section. Hal ini menandakan secara simbolis bahwa kendaraan “Anoa” telah diterima secara resmi sebagai alut sista yang dioperasionalkan oleh UNIFIL, dalam hal ini secara langsung oleh Indobatt.
Setelah melalui tahap pemeriksaan kedatangan tersebut, maka ke-13 kendaraan tempur “Anoa” tersebut siap digunakan untuk operasional awal berupa kegiatan induction training (latihan pengenalan daerah operasi) oleh ke-18 orang personel Indobatt yang baru datang, meliputi 5 orang teknisi dan 13 orang pengemudi kendaraan tempur. Tahap latihan pengenalan ini bersifat wajib untuk dilakukan bagi setiap personel yang baru datang dan bergabung dengan UNIFIL. Rangkaian kegiatan latihan tersebut mencakup pembekalan teori operasional peacekeeping mission serta kegiatan praktek lapangan.
Terkait dengan keberadaan pengemudi kendaraan tempur yang baru datang, maka praktek lapangan diwujudkan dengan mengemudikan kendaraan tempur yang melalui rute patroli kendaraan sebagaimana ditentukan oleh Komando Atas. Tujuan yang diharapkan dapat tercapai dari kegiatan ini adalah pemahaman tentang tugas dan tanggung jawab setiap personel dalam melaksanakan misi pemeliharaan perdamaian di Lebanon Selatan (rst 113).
Kesiapan operasional tersebut diraih setelah seluruh kendaraan tempur “Anoa” beserta senjata dan alat perlengkapan yang telah diterima oleh Indobatt telah memenuhi syarat operasional untuk melaksanakan tugas operasi pemeliharaan perdamaian. Dalam rangka mengetahui kesiapan operasional tersebut, maka tim pemeriksa COE melaksanakan pemeriksaan secara fisik dan detail terhadap setiap kendaraan tempur dan materiil pendukungnya. Sebagai contoh, pemeriksaan secara detail dilakukan untuk mengetahui apakah lampu kendaraan berfungsi dengan baik.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar dalam pelaksanaan tugas ke depan, setiap kendaraan tempur “Anoa” yang dioperasionalkan oleh Indobatt tidak akan menemukan kendala dan hambatan yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas pokok.
Dengan hasil positif yang telah diraih ini, maka setiap kendaraan tempur “Anoa” secara resmi akan diberikan plat nomor UNIFIL oleh pihak UNIFIL Transportation Section. Hal ini menandakan secara simbolis bahwa kendaraan “Anoa” telah diterima secara resmi sebagai alut sista yang dioperasionalkan oleh UNIFIL, dalam hal ini secara langsung oleh Indobatt.
Setelah melalui tahap pemeriksaan kedatangan tersebut, maka ke-13 kendaraan tempur “Anoa” tersebut siap digunakan untuk operasional awal berupa kegiatan induction training (latihan pengenalan daerah operasi) oleh ke-18 orang personel Indobatt yang baru datang, meliputi 5 orang teknisi dan 13 orang pengemudi kendaraan tempur. Tahap latihan pengenalan ini bersifat wajib untuk dilakukan bagi setiap personel yang baru datang dan bergabung dengan UNIFIL. Rangkaian kegiatan latihan tersebut mencakup pembekalan teori operasional peacekeeping mission serta kegiatan praktek lapangan.
Terkait dengan keberadaan pengemudi kendaraan tempur yang baru datang, maka praktek lapangan diwujudkan dengan mengemudikan kendaraan tempur yang melalui rute patroli kendaraan sebagaimana ditentukan oleh Komando Atas. Tujuan yang diharapkan dapat tercapai dari kegiatan ini adalah pemahaman tentang tugas dan tanggung jawab setiap personel dalam melaksanakan misi pemeliharaan perdamaian di Lebanon Selatan (rst 113).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar